Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam industri telah berkembang sejalan dengan kemajuan dari teknologi komputer yang semakin pesat. Penggunaan Komputer, pada khususnya telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah tercipatanya komputer pribadi atau PC pada akhir tahun 1970-an. Kemajuan teknologi komputer dalam mengendalikan informasi digital terutamanya dalam bentuk multimedia dan kemudian dintegrasikan dengan kemampuannya dalam komunikasi atau rangkaian digital menjadikan teknologi komputer sekarang begitu penting bagi semua industri termasuk industri penerbangan.
ICT (Information and Communication Technology) yaitu teknologi informasi dan komunikasi yang berfungsi sebagai alat-alat dan sumber teknologi untuk berkomunikasi, mencipta, menyimpan dan juga untuk menyampaikan informasi. Teknologi ini meliputi komputer, jaringan komunikasi seperti internet.
Dalam Industri Penerbangan sangat penting untuk memanfaatkan ICT karena baik airlines atau perusahaan jasa lainnya selalu mempunyai data-data mengenai customer, jadwal penerbangan, oleh karena itu pengumpulan, dan manipulasi data akan secara lebih maksimal untuk diatur dengan menggunakan ICT. Kemajuan teknologi ICT dijadikan perusahaan sebagai alat untuk menuntun perusahan penerbangan untuk meningkatkan pelayanan baik preflight,inflight,maupun postflight services kepada setiap penumpang sehingga memberikan rasa nyaman.
Dampak Positif pemanfaatan ICT bagi industri Penerbangan
- Mengurangi Biaya (Cut Cost) operasional untuk sistem reservasi tiket
Pemanfaatan ICT dalam sedikit banyak mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan berupa penghematan dari sisi kegiatan operasional seperti percetakan buku tiket, komunikasi antar agen untuk kegiatan pre-flight. Sehingga pada era sebelum maraknya Booking Online, perusahaan telah membuang banyak biaya misalnya dengan sistem percetakan tiket kertas. Kini perusahaan hanya cukup menyimpan record nomor reservasi dan semuanya bisa dilakukan secara online dengan memanfaatkan sistem e-ticketing - Mengurangi Biaya (Cut Cost) harga jual untuk sisi konsumen
Imbas yang cukup besar dirasakan juga oleh konsumen, tatkala perusahaan penerbangan mampu mengurangi biaya di pada titik reservasi tiket, maka perusahaan mampu memangkas biaya administrasi dari percetakan tiket itu sendiri sehingga harga tiket secara ekonomis bisa dipangkas harganya. Hal itu bisa dilihat dari AirAsia sebagai perusahaan yang menerapkan sistem online ticketing yang sangat berhasil, sehingga AirAsia sebagai perusahaan penerbangan low cost carrier. Sudah tak diragukan lagi bahwa kesukesan AirAsia tersebut adalah berkat teknologi Online Ticketingnya. - Peningkatan performance dari sisi Service Time
Dengan memanfaatkan ICT, petugas di bagian terdepan yang melayani konsumen (front line customer service) bisa memanfaatkan teknologi IT untuk mencari data-data penerbangan seperti harga, jadwal, hingga pengaturan untuk check in. Pemanfaatan ICT pada bagian ini akan berdampak pada pelayanan waktu Checkin yang singkat, dimana petugas cukup menginput nomor reservasi dan secara otomatis sistem akan melakukan validasi untuk dilanjut dengan percetakan boarding pass. Pada beberapa perusahaan penerbangan, bahkan proses check in bisa dilakukan secara online melalui website ataupun dengan menghubungi via telepon melalui fasilitas phone check in yang disediakan operator. Sekian banyak fitur tersebut mampu mengurangi antrean panjang para customer dikala check in. - Sistem pencatatan informasi yang reliable
Pada era sebelum ICT dimanfaatkan, sulit bagi perusahaan penerbangan untuk mendata informasi (piece of information) seperti baggage number (nomor bagasi), Transfer flight(penerbangan transit). Sekarang dengan pemanfaatan ICT, sistem pencatatan nomor bagasi bisa dikerjakan dengan sangat baik, bahkan bagi penumbang kelas ekskutif misalnya, bisa mendapatkan baggage handling priority(prioritas penanganan bagasi). Perusahaan penerbangan bahkan bisa secara otomatis memindahkan bagasi kita apabila kita akan menyambung dengan maskapai penerbangan yang sama-apabila kita masih memiliki penerbangan lanjutan (connecting flight). Sistem ICT yang baik sangat memberikan kenyamanan dan kepuasaan baik bagi sisi perusahaan maupun sisi pelanggan - Analisa Pengaturan Jadwal dan pola perjalanan penumbang
Pemanfaatan ICT dalam sistem ticketing pesawat bisa dijadikan salah satu cara perusahaan untuk menggali informasi tentang pola perjalanan penumpang berdasarkan jadwal atau keadaan tertentu. Perusahaan cukup membuka jauh jauh hari untuk pemesanan tiket mereka, dan data itu pulalah yang akan digunakan untuk menganalisa tentang pola belanja konsumen. Dari setiap data booking yang berhasil dijadikan transaksi penerbangan, perusahaan bisa menganalisa volume pelanggan untuk pasar regional tertentu sehingga bisa dijadikan pertimbangan perusahaan apakah akan memperbanyak atau mengurangi jumlah frekuensi terbang pada daerah tertentu dan rentang waktu tertentu. - Perbaikan kenyaman dan aspek keselamatan
Telah dijabarkan diatas secara panjang lebar bahwa IT mampu mengurangi biaya perusahaan, adapun biaya tersebut bisa dikonversikan ke layanan yang sifatnya tangible (bisa dirasakan oleh konsumen) misalnya dengan perbaikan kualitas layanan seperti memberikan meals on board, majalah, promosi tiket murah, dan aspek yang cukup penting juga berupa safety yang harus dijadikan perhatian utama. - Fasilitas IT di dalam penerbangan
Fasilitas ICT sendiri bisa dihadirkan kedalam pesawat misalnya dengan teknologi AVOD (Audio Video On Demand) Sehingga penumpang bisa menikmati video/audio hingga bermain games selagi menunggu tiba di tempat tujuan
Tantangan terhadap Pemanfaatan ICT bagi perusahaan Penerbangan
Tantangan Pertama dimana era sekarang ini banyak dari perusahaan mulai berlomba-lomba memanfaatkan ICT, dimana hanya dengan menyediakan layanan yang internet banyak maskapai baru dengan modal pesawat yang sedikit saja sudah berani meng-klaim perusahaanya sebagai perusahaan airline global dengan modal sistem online ticketing saja.Aspek yang sangat penting yang bahkan perusahaan penerbangan yang low cost carrier tidak bisa kompromi adalah keselamatan penumpang. Perusahaan penerbangan harus senantiasa melakukan pemeliharaan rutin terhadap pesawat dan komponennya, tidak melulu berfokus pada hal hal yang berbau ICT saja.
Tantangan kedua adalah Restrukturisasi, dimana pemanfaatan ICT di setiap lini fungsional bisnis perusahaan kadang menuntut diadakannya restruktrisasi baik dari sisi proses (Business Process Reengineering) maupun dari struktur organisasi perusahaan yang harus dimodifikasi demi kemudahan arus informasi yang mengalir.
Tantangan ketiga adalah feedback, pemanfaatan ICT yang baik haruslah dapat menghasilkan feedback (umpan balik) ke perusahaan sendiri sehingga setiap tindakan yang telah dikerjakan mampu diukur tingkat efektifitasnya. Perusahaan harus siap menerima komplain, kritik ataupun saran dari pegawai apalagi dari konsumennya sendiri. Kebanyakan perusahaan cukup dengan menggunakan ICT yang canggih-canggih tetapi kurang mampu menanggapi keingingan konsumen yang sebetulnya sangat beharga apabila mereka bisa mendengar pendapat konsumen tersebut.
Tantangan Keempat adalah liberalisasi bisnis penerbangan, dimana adanya kebijakan open sky pemerintah sehingga muncul banyaknya maskapai baru terutama diindonesia dan meningkatnya jumlah aliansi perusahaan lokal dengan perusahaan asing untuk memperluas cakupan pelayanan bisnis penerbangan mereka. Tentu saya hal ini menuntut pemanfaatan ICT yang saling terintegrasi antar perusahaan dan memastikan bahwa setiap komunikasi bisnis tidak terputus dan bisa diandalkan data kapanpun (reliable)
Kesimpulan dari Pemanfaatan ICT pada Industri penerbangan
Pada awalnya Industri penerbangan hanya menggunakan kertas, kemudian beralih ke agent dan hingga saat ini pelanggan sendiri mampu melakukan reservasi secara online. ICT terbukti mampu melakukan efisiensi di berbagai bidang antara lain penghematan penggunaan kertas (paperless), tiket(ticketless), namun juga dapat menjangkau teknologi channel distribusi yang lebih luas dengan penggunaan internet booking untuk wilayah yang tidak terjangkau agent resmi operator. Selain itu Pemanfaatan ICT juga mampu meminimalisir error handling karena beberapa proses ditangani oleh komputer. Kemudian dengan adanya liberaliasi penerbangan, akan terjadi persaingan yang kompetitif antar maskapai di dunia sehingga setiap maskapai diharuskan untuk selalu menyiap terobosan terobosan terbaru terkait dengan pemanfaatan ICT. Sistem Teknologi Informasi yang ada dalam perusahaan haruslah secara menyeluruh diterapkan baik untuk sistem front office(yang menyangkut pelanggan)maupun back office(yang mendukung jalannya operasional perusahaan).
Harapannya adalah dengan pemanfaatan ICT yang menyeluruh dan terintegrasi dengan baik akan memudahkan perusahaan dalam membuat strategi perkembangan perusahaan kedepan sehingga akan berdampak pada perbaikan perusahaan penerbangan diindonesia secara menyeluruh dan konsumen akan semakin menikmati layanan terbang di angkasa.
Sumber :
Journal :
http://journal.ui.ac.id/index.php/jbb/article/viewFile/603/588
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/8209129141_1693-9573.pdf
Blog:
http://maskapai.wordpress.com/2008/11/20/sistem-informasi-manajemen-transportasi-udara-2/
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/ktm/1538-peran-ict-dalam-kehidupan-manusia